Motif batik Pekalongan

Motif batik Pekalongan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRdwgywOsvUFHzOBOMuXRNGRMqgv5EWEm-4QAzqVK3QT1Pt-tV2doUrEAO3Y6mJsR6nTwaq9RqIsfRFhyphenhyphenzx3CzIG4FIqevGSk4rxZSifKVAPiswqcpWhJysE5ciu_XxDWxRDnW2BY-NZuS/s72-c/batik-14-pekalongan-dewa-dewa2.jpg

Motif batik Pekalongan dicirikan dengan hal-hal berikut.
  1. Pada beberapa motif batik Pekalongan yang klasik (tua/kuno) tergolong motif semen. Motif ini hampir sama dengan motif-motif klasik semen dari daerah Jawa Tengah yang lain, seperti Solo dan Yogyakarta yang terdapat ornamen bentuk tumbuhan dan garuda atau sawat. Perbedaanya ada kain klasik ini hampir tidak ada cecek. Semua pengisian motif berupa garis-garis.
  2. Warna soga kain dengan motif dari tumbuhan. Pada kain batik klasik Pekalonganinimotifnya terdapat persamaan dengan kain batik klasik daerah Solo dan Yogyakarta.
  3. Motif asli pekalongan adalah motif Jlamprang, yaitu suatu motif semacam nitik yang tergolong motif batik geometris. Mungkin motif ini merupakan suatu motif yang dikembangkan oleh pembatik keturunan Arab karena pada umumnya orang Arab yang beragama Islam tidak mau menggunakan ornamen berbentuk benda hidup, misalnya binatang atau burung. Mereka lebih suka ragam hias yang berbentuk geometris. Namun Dr. Kusnin Asa berpendapat bahwa motif jlamprang merupakan pengaruh kebudayaan Hindu Syiwa.
  4. Beberapa corak kain yang diproduksi di Pekalongan mempuyai corak atau gaya Cina, seperti adanya ornamen Liong berupa naga besar berkaki dan burung Pheonix, yaitusejenis burung yang pada bulu kepala, sayap, dan ekor berjumbai serta ekor bergelombang.
  5. Kain batik yang dikembangkan atau diproduksu oleh pengusahan batik keturunan Cina. Gambar-gambarnya pada motif berupa bentuk-bentuk riil (nyata) dan banyak menggunakan cecek-cecek (titik-titik) serta cecek sawut (titik dan garis). Isen-isen pada ornamen penuh dengan cecek.
  6. Sifat umum dari penduduk daerah pantai menyukai warna-warna yang cerah seperti warna merah, kuningm hijau, biru, violet, dan oranye
Dengan adanya faktor-faktor seperti tersebut motif batik di daerah Pekalongan selalu berubah-ubah dab saling meniru. Motif-motif baru diciptakan oleh para pembuat canting cap batik atau orang-orang yang khusus membuat membuat motif untuk dijual pada pengusaha batik. Orang Eropa yang pernah ikut terjun kedalam pembatikan dan berpengaruh adalah Van Zuylen. Van Zuylen terkenal dengan batiknya yang halus dengan motif berbentuk tumbuhan yang realistis.

Tokoh lain yang merupakan orang keturunan Cina ialah Oei Tjoe Soen dari Kedungwuni yang terkenal dengan permainan cecek-cecek yang halus.

Perkembangan batik Pekalongan sedemikian rupa dan cepat. Sampai saat ini batik Pekalongan mempunyai corak khusus, yaitu bermotif bentuk tumbuhan realistis dan jlamprang dengan warna-warna yang cerah. Dilihat dari segi pewarnan, Pekalongan mempunyai keunggulan dari daerah lain.
Contoh beberapa ornamen dari daerah Pekalongan, antara lain sebagai berikut.

  1. Ornamen Garuda atau Sawat
     Ragam hias berbentuk garuda atau sawat pada susunan dasarnya masih ada oersamaan dengan ornamen dari daerah Solo dan Yogyakarta yang terdiri atas dua sayap dan ekor, atau dua sayap, atau satu sayap saja. Namun, bagian-bagian yang menyusun sawat itu seudah berubah bentuknya.
    Pada pangkal dari sawat itu seudah mempunyai bagian dari tumbuhan. Pada sawat dengan dua sayap dan ekor berbentuk seperti dasar bunga. Demikian pula sawat dengan dua sayap. Pada sawat dengan satu sayap (lar) bentuknya menyerupai daun atu bunga.
    Bentuk yang menggambarkan ekor tidak lagi seperti buku ekor merak, tetapi menyerupai daun yang tersusun. bulu-bulu pada sayap berbentuk seperti daun dan daun bunga. Isen pada ornamen garuda ini sedikit berupacecek-sawut dan sebagian besar diisi dengan cecek-cecek berupa lengkung dan cecek pitu.
    Jadi, garuda atau sawat bentuk Pekalongan ini tidak lagi sebagai stilasi dari burung garuda atau burung merak, melainkan lebih condong kepada bentuk dari bagian tumbuhan atau rangkaian dari daun-daun, daun bunga, dan bunganya. Terkadang pada bagian ekor dari sawat itu berbentuk bagian rumbuhan dan pada pangkalnya berbentuk semacam bunga tapak dara. 
  2. Ornamen Tumbuhan
    Ornamen yang berbentuk tumbuhan sangat umum dan memegang peranan pada motif-motif batik dari Pekalongan dan sekitarnya. ragam hias tumbuhan ini menurut bantuknya dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu bentuk yang tersusun semacam bunga, berbentuk bagian atau cabang dari tumbuhanm dan berupa pohon
    • Bentuk yang tersusun semacam bunga terdiri atas pusat berupa semacam bunga yang dikelilingi dengan daun bunga dan daun. Rangkaian susunan ini ada yang serupa swat dan menyerupai rangkaian bunga yang riil.
    • Rangkaian yang berbentuk bagian atau cabang dari tumbuhan. rangkaian ini terdiri atas batang, daun, dan bunga.
    • Rangkaian yang berupa pohon lengkap dengan tinggi selebar kain dan terdiri atas susunan batang, dahan, daun, dan bunga. rangkaian ini terdapat pada kain batik corak Van Zuylen.
  3. Ornamen Binatang
    Ornamen binatang berupa kijang atau menjangan masih terdapat pada beberapa motif batik dari Pekalongan. Namun, bentuknya sudah berubah yang kaki-kakinya berbentuk seperti daun kecil. Ornamen binatang ini juga terdapat jenis binatang yang berkaki banyak dan berekor panjang.
  4. Ornamen burung
    Ornamen burung juga terdapat pada beberapa motif yang berupa motif burung phoenix dan burung dewata dengan ukuran kecil-kecil. Ornamen ini dikembangkan oleh pengusaha batik keturunan Cina.
  5. Ornamen Naga
    Naga atau ular terdapat pada motif yang tergolong cuwiri Pekalongan
  6. Ornamen Meru
 Ornamen meru atau gunung Mahameru terdapat pada beberapa jenis motif terutama pada motif cuwiri. Meru Pekalongan ini benuknya gemuk dan dirangkaikan dengan bagian tumbuhan, yaitu daun-daun atau bagian dahan tumbuhan. -Motif Batik Pekalongan-
Olehkarena itu, selalu dirangkaikan dengan daun-dauna yang sepintas tidak tampak kalau bentuk tersebut adalah ornamen Meru.
Rupanya jenis motif cuwiri Pekalongan yang mempunyai ornamen sawat, naga, meru kijang, dan rangkaian tumbuhan adalah motif dari Solo atau Yogyakarta. Dalam penerapannya terjadi perubahan bentuk ornamen yang disesuaikan dengan selera dan gaya setempat, yaitu dengan stilasi tumbuhan

Motif Isen batik Pekalongan

Motif batik Pekalongan pada umumnya diisi dengan titik-titik atau cecek-cecek. Titik ini berupa cecek-garis atau ceccek-pitu. Jarang sekali adanya cecek-sawut atau sawut, atau isen yang lain seperti cecek, cacah gori. Permainan dengan cecek ini kadang-kadang sangat meninjol, sehingga semua garis yang membentuk ornamen-ornamen dalam motif berupa cecek pula. Batik halus "Oei Tjow Soen" adalah salah satu contoh batik halus Pekalongan yang diolah dengan penuh cecek yang halus sekali.

Motif Jlamprang

Kita akan membicarakan motif jlamprang secara khusus, karena dari beberapa pengamat batik motif ini diyakini dan diakui sebagai motif asli Pekalongan, bukan motif yang dipengaruhi daerah lain.
S.K Sewan Santoso, S. Teks dalam bukunya Seni Kerajinan Batik Indonesia yang diterbitkan Balai Penelitian Batik dan Kerajinan , Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian RI (1973) mengatakan bahwa motif Jlamprang di Pekalongan dopengaruhi oleh Islam. Artinya, motif ini lahir dari perajin batik keturunan arab yang beragama islam. Adanya larangan dalam Islam menggambar binatang maupun manusia mendorong perajin batik Pekalongan menciptakan motif hias geometris. Motif jlamprang menurut peneliti ini termasuk motif nitik dan Tergolong dalam ragam hias geometris.

Dr. Kusnin Asa berpendapat bahwa Jlamprang merupakan bentuk motif kosmologis dengan mengetengahkan pola ragam hias ceplokan bentuk lung-lungan dan bunga padma, menunjukan makna tentang peran dunia kosmis yang hadir sejak agama Hindu dan Buddha berkembang dijawa. Pola ceplokan yang distilirasi dalam bentuk dekoratif menunjukan corak peninggalan masa prasejarah yang kemudian menjadi waris agama Hindu dan Buddha.

Dalam Aliran Hindu-Tantrayana Syaiwapaksa yang lambangnya adalah Cakra merupakan simbol meditasi dewa Siwa. Sementara itu, Syaiwapaksa berarti senjata panah Dewa Syiwa. Bunga Padma meupakan lambang kehidupan dalam kepercayaan Hindu-Buddha.Namun, Lung dan pada masana biasanya merupakan lambang dari konsep mandala agama hindu Syiwa yang beraliran Tantra.

Motif Batik Pekalongan
Share this product :

+ comments + 3 comments

Anonymous
February 20, 2014 at 12:08 PM

makasih informasinya
motif batik

January 14, 2016 at 10:07 PM

Thanks for sharing.. Artikel yang sangat menarik. Ingin membuat batik tulis, cap, sablon maupun print motif pada tekstil? Anda bisa memesannya di fitinline.com Fitinline.com adalah portal khusus untuk kreasi baju dan produk fashion lainnya.

November 23, 2018 at 3:54 AM

Sekarang ini Catering Jakarta semakin marak bermunculan. Anda bisa dengan mudah menemukan Catering Jakarta dengan pilihan menu dan harga yang berbeda-beda. Tetapi menemukan Catering Jakarta dengan pelayanan terbaik sebagai Mitra Catering tentu bukan perkara mudah meskipun banyak Catering Jakarta dan semuanya menawarkan servis terbaik dengan harga kompetitif. Namun menentukan Catering Jakarta untuk Mitra Catering merupakan keputusan penting yang dihasilkan.

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rojobatik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger