Welcome to our online store

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus. Duis cursus egestas hendrerit. Fusce luctus risus id elit malesuada ac sagittis magna tempus. Sed egestas fringilla turpis at ullamcorper. Pellentesque adipiscing ornare cursus.
Latest Products
Peralatan dan bahan material pembuatan canting cap

Peralatan dan bahan material pembuatan canting cap


peralatan dan bahan material pembuatan canting cap

Peralatan dan bahan material pembuatan canting cap

Canting cap biasanya digunakan untuk motif batik yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak dan dalam berntuk yang sama. Biasanya batik cap dibuat untuk pakaian seragam, kain panjang dan sarung. Batik cap juga dibuat untuk produk rumah tangga seperti sprei dan taplak meja.

Batik cap biasanya menggunakan variasi warna yang beragam sehingga kelihatan banyak. Tujuan yang lain pembuaatan batik dengan canting cap untuk kesamaan bentuk dan kualitas motif pada kain dan proses poduksi lebih cepa dan membutuhkan biaya yang lebih murah dibanding batik yang dibuat dari canting tulis.

Bagian-bagian canting cap:


  1. Siliwer / andang
  2. ancak-ancak
  3. klowongan
  4. gagang

Macam-macam canting cap :


  1. canting cap rakitan
  2. canting cap ceplokan
  3. canting cap buk
  4. canting cap pasung

Peralatan membuat canting cap :


  1. cupit
  2. kikir
  3. gunting pelat
  4. tang
  5. mindahan besi
  6. gayung gondo
  7. kramik
  8. palu
  9. kipas
  10. jangka
  11. baskom

Bahan material canting cap :


  1. pelat temaga
  2. pelat seng
  3. seng
  4. gondo
  5. serbuk patri
  6. areng


peralatan dan bahan material pembuatan canting cap

Peralatan dan bahan material pembuatan canting cap

Canting cap biasanya digunakan untuk motif batik yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak dan dalam berntuk yang sama. Biasanya batik cap dibuat untuk pakaian seragam, kain panjang dan sarung. Batik cap juga dibuat untuk produk rumah tangga seperti sprei dan taplak meja.

Batik cap biasanya menggunakan variasi warna yang beragam sehingga kelihatan banyak. Tujuan yang lain pembuaatan batik dengan canting cap untuk kesamaan bentuk dan kualitas motif pada kain dan proses poduksi lebih cepa dan membutuhkan biaya yang lebih murah dibanding batik yang dibuat dari canting tulis.

Bagian-bagian canting cap:


  1. Siliwer / andang
  2. ancak-ancak
  3. klowongan
  4. gagang

Macam-macam canting cap :


  1. canting cap rakitan
  2. canting cap ceplokan
  3. canting cap buk
  4. canting cap pasung

Peralatan membuat canting cap :


  1. cupit
  2. kikir
  3. gunting pelat
  4. tang
  5. mindahan besi
  6. gayung gondo
  7. kramik
  8. palu
  9. kipas
  10. jangka
  11. baskom

Bahan material canting cap :


  1. pelat temaga
  2. pelat seng
  3. seng
  4. gondo
  5. serbuk patri
  6. areng

Peralatan dan bahan material pembuatan canting cap
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzq249X9ipQFl6QP1x-_fAtLIbk3nrILix6zlAzND9yEILnRa7sNMyoe8_WwG7u-ZkUrCH0MerebJIhmaI5-O1RXsmavmnscGg9NqL5y8luiLwtszY5l0TidX7J0bum-t__OZjCKGzPgae/s72-c/cc.jpg
View detail
Kualitas batik tergantung dari canting yang digunakan

Kualitas batik tergantung dari canting yang digunakan

Kualitas batik tergantung dari canting yang digunakan

Kualitas batik tergantung dari canting yang digunakan

Canting cap dan canting tulis terbuat dari pelat tembaga. Karena bahan ini di samping tipis dn kuat juga bisa menjaga panas agar lilin malam (wax) tetap mencair saat proses mengerjakan batik.

Canting cap dapat dipakai berulang ulang selagi bagian permukaan canting tidak mengalami kerusakan atau penyok. Sedangkan kalau canting tulis biasanya harus diganti bila sudah lewat dari satu minggu karena pada bagian cucuk sudah mulai mampet dan rusak.

Kualitas canting ikut menentukan kualitas dari sebuah produk batik. Batik tulis yang menggunakan cating tulis tentu akan memerlukan waktu yang lebh lama dan proses yang lebih panjang dibandingkan dengan prose batik yang menggunakan canting cap. Begitu juga harga batik tulis akan lebih tinggi dibanding batik cap.

Canting tulis dapat juga menjadi penentu dari kehalusan produk batik tulis. Semakin kecil nomor canting yang dipakai maka semakin halus garapan motif pada kain dan akan membutuhkan waktu yang semakin lama. Di samping canting tulis memiliki nomor ukuran cucuk canting tulis juga mempunyai jumlah cucuk yang beragam dari satu, dua, hingga tujuh cucuk. Sehingga pembatik perlu mengerti fungsi kegunaannya dan setiap tahapan proses juga menggunakan jenis canting yang berbeda seperti proses nglowongi, proses isen-isen dan    proses mopok.
Kualitas batik tergantung dari canting yang digunakan

Kualitas batik tergantung dari canting yang digunakan

Canting cap dan canting tulis terbuat dari pelat tembaga. Karena bahan ini di samping tipis dn kuat juga bisa menjaga panas agar lilin malam (wax) tetap mencair saat proses mengerjakan batik.

Canting cap dapat dipakai berulang ulang selagi bagian permukaan canting tidak mengalami kerusakan atau penyok. Sedangkan kalau canting tulis biasanya harus diganti bila sudah lewat dari satu minggu karena pada bagian cucuk sudah mulai mampet dan rusak.

Kualitas canting ikut menentukan kualitas dari sebuah produk batik. Batik tulis yang menggunakan cating tulis tentu akan memerlukan waktu yang lebh lama dan proses yang lebih panjang dibandingkan dengan prose batik yang menggunakan canting cap. Begitu juga harga batik tulis akan lebih tinggi dibanding batik cap.

Canting tulis dapat juga menjadi penentu dari kehalusan produk batik tulis. Semakin kecil nomor canting yang dipakai maka semakin halus garapan motif pada kain dan akan membutuhkan waktu yang semakin lama. Di samping canting tulis memiliki nomor ukuran cucuk canting tulis juga mempunyai jumlah cucuk yang beragam dari satu, dua, hingga tujuh cucuk. Sehingga pembatik perlu mengerti fungsi kegunaannya dan setiap tahapan proses juga menggunakan jenis canting yang berbeda seperti proses nglowongi, proses isen-isen dan    proses mopok.
Kualitas batik tergantung dari canting yang digunakan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXmC_VHEu97uuYhi_s_87X9l8TKApdjlsy2OyVsXK3Xsj4t7kVHeZsoueiQe7nxoEfI_LUV_yR3dWC-QTpp8A_TuNKL275G9FnXXcPjE2hhd4WGdNUj1qDelNWc_S86nsUP9rAdFl-mzUU/s72-c/canting.jpg
View detail
Kain Batik Dengan Motif Parang

Kain Batik Dengan Motif Parang

Kain Batik Dengan Motif Parang

Motif parang adalah salah satu motif batik nusantara yang sangat terkenal. Motif yang dikenal olh masyaakat sejak zaman kerajaan mataram kartasura. Motif ini sangat sederhana yaitu berupa lilitan lter S yang jalin-menjalin membentuk garis diagonal dengan kemiringan 45 derajat. 

Di masa lampau, motif ini hanya digunakan pada acara-acara tertentu saja dan hanya digunakan oleh kalangan keraton. 

Pada zaman sekarang motif batik parang telah dapat digunakan dalam berbagai acara dan motifnya pun tellah banyak mengalami perkembangan baik modifikasi, stilasi atau bahkan penggabungan dengan motif-motif batik nusantara yang lain sehingga menjadi motif batik yang lebih cantik dan indah.

Jenis-jenis motif parang :

Kain Batik Dengan Motif Parang

Parang rusak

Motif ini terinspirasi dari keadaan alam pantai yaitu ombak yang tak pernah lelah menghantam karang pantai

Kain Batik Dengan Motif Parang

Parang Barong

Motif ini mengandung arti yang sangat bijak yaitu pengendalian diri, kebijaksanaan dan hati-hati dalam mlakukan sesuatu

Parang Klitik
Kain Batik Dengan Motif Parang

Moti ini melambangkan kehalusan, kecantikan, kelembutan dan kebijaksanaan. Dipakai oleh para putri raja.

Kain Batik Dengan Motif Parang

Parang Slobog

Motif yang dijadikan sebagai simbol keeguhan, ketelitian, dan ksabaran. Biasa digunakan dalam acara upacara pelantikan para pmimpin atau pejabat keraton

Kain Batik Dengan Motif Parang

Parang Kusumo

Kusumo artinya keharuman bunga. Sedangkan motif parang kusumo sendiri diartikan sebagai perjuangan untuk mencari keharuman lahir dan batin.






Kain Batik Dengan Motif Parang

Kain Batik Dengan Motif Parang

Motif parang adalah salah satu motif batik nusantara yang sangat terkenal. Motif yang dikenal olh masyaakat sejak zaman kerajaan mataram kartasura. Motif ini sangat sederhana yaitu berupa lilitan lter S yang jalin-menjalin membentuk garis diagonal dengan kemiringan 45 derajat. 

Di masa lampau, motif ini hanya digunakan pada acara-acara tertentu saja dan hanya digunakan oleh kalangan keraton. 

Pada zaman sekarang motif batik parang telah dapat digunakan dalam berbagai acara dan motifnya pun tellah banyak mengalami perkembangan baik modifikasi, stilasi atau bahkan penggabungan dengan motif-motif batik nusantara yang lain sehingga menjadi motif batik yang lebih cantik dan indah.

Jenis-jenis motif parang :

Kain Batik Dengan Motif Parang

Parang rusak

Motif ini terinspirasi dari keadaan alam pantai yaitu ombak yang tak pernah lelah menghantam karang pantai

Kain Batik Dengan Motif Parang

Parang Barong

Motif ini mengandung arti yang sangat bijak yaitu pengendalian diri, kebijaksanaan dan hati-hati dalam mlakukan sesuatu

Parang Klitik
Kain Batik Dengan Motif Parang

Moti ini melambangkan kehalusan, kecantikan, kelembutan dan kebijaksanaan. Dipakai oleh para putri raja.

Kain Batik Dengan Motif Parang

Parang Slobog

Motif yang dijadikan sebagai simbol keeguhan, ketelitian, dan ksabaran. Biasa digunakan dalam acara upacara pelantikan para pmimpin atau pejabat keraton

Kain Batik Dengan Motif Parang

Parang Kusumo

Kusumo artinya keharuman bunga. Sedangkan motif parang kusumo sendiri diartikan sebagai perjuangan untuk mencari keharuman lahir dan batin.






Kain Batik Dengan Motif Parang
Kain Batik Dengan Motif Parang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUAZjTiNgm_Ir5q8GzqPMlRu2i2MERH2gucFspxmbmHXjJtNDJ4rU48QpXh9X85YkBiggV6ZljisBVEI-Ual58oJMsgmOTTFVh8t93UhSnoeEg6ZlYibeQf2Gdd7-pGHe-FpOfTMjQ3BLi/s72-c/pr.jpg
View detail
Alat dan bahan membatik

Alat dan bahan membatik


alat dan bahan membatik

Alat dan bahan membatik

Alat dan bahan membatik yang harus ada dan dipersiapkan untuk membatik tidaklah begitu rumit. alat-alat tersebut adalah alat yang sederhana tidak terlalu rumit dan mudah ditemukan dipasaan. Harganya pun cukup murah sehingga untuk memulai usaha atau belajar membatik tidaklah sulit. Untuk memulai membatik anda harus mnentukan terlebih dahulu teknik proses pembuatan batiknya. Apakah menggunakan teknik batik cap atau batik tulis.

Berikut ini adalah alat dan bahan untuk membatik :

a. Lilin malam atau wax


lilin malam batik atau wax

Lilin malam adalah bahan perintang dalam seni batik. Yang dimaksud perintang yaitu menghalangi agar cairan warna tidak mengenai kain mori yang dilapisi lilin malam. Dengan demikian setelah diluruhkan kain tetap putih.

Lilin malam yang belum digunakan berupa bangkahan padat. Oleh karena itu untuk menggunakannya harus dilelehjkan terlebih dahulu. Setelah itu, dapat kita gunakan untuk menulis atau menggambar seperti menggunakan tinta. Agar dapat menjadi encer (cair), lilin malam harus dipanaskan.

Pemanasan lilin malam harus dilakukan dengan api kompor. Sebagai wadahnya , digunakan wajan kecil. Bongkahan lilin malam diletakkan di dalam wajan kecil, kemudian diletakkan di atas api kompor. Karena terkena panas, lilin malam akan meleleh menjadi cair. Dalam keadaan cair inilah, lilim malam digunakan dengan alat yang disebut canting.

b. Canting Tulis


canting tulis

Canting tulis yaitu alat untuk membuat pola batik tulis. Fungsi canting seperti pulpen, sedangkan lilin malam sebagai tintanya.canting tulis terbuat dari lempengan tembaga tipis yang diberi gagang dengan kayu atau glagah.

Konstruksi canting tulis terdiri atas kepala canting dan gagang canting. Kepala canting terdiri atas nyamplungan dan paruh canting. Nyamplungan adalah tabung untuk menampung cairan lilin malam. Cucuk atau paruh canting untuk keluarnya cairan lilin malam.

c. Gawangan


Gawangan

Sebenarnya gaawangan tidak terasuk alat untuk pembuat batik. Gawangan hanya alat bantu pembatik untuk meletakkan mori yang dibatik agar mudah untuk dikerjakan. Gawangan terbuat dari kayu atau bambu. Bentuknya bervariasi.

d. Canting Cap


canting cap

Canting cap yaitu alat membuat pola batik dengan menggunakan teknik cap. Teknik cap sama dengan teknik stempel. Hanya saja stempelnya menggunakan canting cap. Canting ini dibunakan untuk membuat pola yang sama pada bidang kain yang lebar. Keuntungan teknik ini prosesnya lebih cepat.

Konstruksi canting cap terdiri atas permukaan, badan penahan, dan gagang. Permukaan merupakan bagian canting cap yang berbentuk motif baitk. Bagian ini terbuat dari bahan tembaga tipis yang dibentuk pola. Bagian inilah yang digunakan untuk memindahkan cairan lilin malamke permukaan kain mori.

Bagian penahan terbuat dari plat besai yang berguna untuk memberikan kekuatan pada bagian permukaan. Hal ini disebabkan permukaan canting yang terbuat dari tembaga tidak terlalu kuat jika ditekan. Oleh karena itu, hars ditopang dengan besi.

Bagian gagang digunakan sebagai pegangan agar canting cap mudah digunakan. Gagang canting menggunakan bahan besi yang dilapisi kayu agar tidak panas.

e. Kain Mori


kain mori batik

Kain bahan batik disebut kain mori. Kain mori terbuat dari kapas atau biasa disebut bahan katun. Kata katun berasal dari bahasa inggris, yaitu cotton yang berarti kapas.

f. Pewarna Batik


obat pewarna batik

Pewarna batik dibedakan menjadi dua yaitu pewarna alam dan pewarna buatan (sintetis). Pewarna alam dibuat dari bahan alam, sperti daun-daunan, kulit kayu, umbi buah, dan kulit buah. Obat pewarna buatan yang digunakan untuk membatik banyak dijual di toko bahan batik.


alat dan bahan membatik

Alat dan bahan membatik

Alat dan bahan membatik yang harus ada dan dipersiapkan untuk membatik tidaklah begitu rumit. alat-alat tersebut adalah alat yang sederhana tidak terlalu rumit dan mudah ditemukan dipasaan. Harganya pun cukup murah sehingga untuk memulai usaha atau belajar membatik tidaklah sulit. Untuk memulai membatik anda harus mnentukan terlebih dahulu teknik proses pembuatan batiknya. Apakah menggunakan teknik batik cap atau batik tulis.

Berikut ini adalah alat dan bahan untuk membatik :

a. Lilin malam atau wax


lilin malam batik atau wax

Lilin malam adalah bahan perintang dalam seni batik. Yang dimaksud perintang yaitu menghalangi agar cairan warna tidak mengenai kain mori yang dilapisi lilin malam. Dengan demikian setelah diluruhkan kain tetap putih.

Lilin malam yang belum digunakan berupa bangkahan padat. Oleh karena itu untuk menggunakannya harus dilelehjkan terlebih dahulu. Setelah itu, dapat kita gunakan untuk menulis atau menggambar seperti menggunakan tinta. Agar dapat menjadi encer (cair), lilin malam harus dipanaskan.

Pemanasan lilin malam harus dilakukan dengan api kompor. Sebagai wadahnya , digunakan wajan kecil. Bongkahan lilin malam diletakkan di dalam wajan kecil, kemudian diletakkan di atas api kompor. Karena terkena panas, lilin malam akan meleleh menjadi cair. Dalam keadaan cair inilah, lilim malam digunakan dengan alat yang disebut canting.

b. Canting Tulis


canting tulis

Canting tulis yaitu alat untuk membuat pola batik tulis. Fungsi canting seperti pulpen, sedangkan lilin malam sebagai tintanya.canting tulis terbuat dari lempengan tembaga tipis yang diberi gagang dengan kayu atau glagah.

Konstruksi canting tulis terdiri atas kepala canting dan gagang canting. Kepala canting terdiri atas nyamplungan dan paruh canting. Nyamplungan adalah tabung untuk menampung cairan lilin malam. Cucuk atau paruh canting untuk keluarnya cairan lilin malam.

c. Gawangan


Gawangan

Sebenarnya gaawangan tidak terasuk alat untuk pembuat batik. Gawangan hanya alat bantu pembatik untuk meletakkan mori yang dibatik agar mudah untuk dikerjakan. Gawangan terbuat dari kayu atau bambu. Bentuknya bervariasi.

d. Canting Cap


canting cap

Canting cap yaitu alat membuat pola batik dengan menggunakan teknik cap. Teknik cap sama dengan teknik stempel. Hanya saja stempelnya menggunakan canting cap. Canting ini dibunakan untuk membuat pola yang sama pada bidang kain yang lebar. Keuntungan teknik ini prosesnya lebih cepat.

Konstruksi canting cap terdiri atas permukaan, badan penahan, dan gagang. Permukaan merupakan bagian canting cap yang berbentuk motif baitk. Bagian ini terbuat dari bahan tembaga tipis yang dibentuk pola. Bagian inilah yang digunakan untuk memindahkan cairan lilin malamke permukaan kain mori.

Bagian penahan terbuat dari plat besai yang berguna untuk memberikan kekuatan pada bagian permukaan. Hal ini disebabkan permukaan canting yang terbuat dari tembaga tidak terlalu kuat jika ditekan. Oleh karena itu, hars ditopang dengan besi.

Bagian gagang digunakan sebagai pegangan agar canting cap mudah digunakan. Gagang canting menggunakan bahan besi yang dilapisi kayu agar tidak panas.

e. Kain Mori


kain mori batik

Kain bahan batik disebut kain mori. Kain mori terbuat dari kapas atau biasa disebut bahan katun. Kata katun berasal dari bahasa inggris, yaitu cotton yang berarti kapas.

f. Pewarna Batik


obat pewarna batik

Pewarna batik dibedakan menjadi dua yaitu pewarna alam dan pewarna buatan (sintetis). Pewarna alam dibuat dari bahan alam, sperti daun-daunan, kulit kayu, umbi buah, dan kulit buah. Obat pewarna buatan yang digunakan untuk membatik banyak dijual di toko bahan batik.

Alat dan bahan membatik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3o9X9vEEpmszEZC9Wxwr7E7Ha-sUEeMY7_8gWt70jRbLqUtbhGNsKfoupz6EYKZNrALvNBshGwJ1u_4C4agpgOvtjqQlO0gZjwPwVcNRSrHszBTX0cV7oJ8ZCPsVaGkfC9zWUs_Mmk4Kp/s72-c/alat+batik.jpg
View detail
Batik Kraton

Batik Kraton


motif batik kraton sawat

Batik kraton

Batik kraton adalah jenis batik yang dikembangkan dan digunakan di lingkungan keraton. Motif dan penggunaannya diatur dengan norma-norma kraton. Karena setiap corak menunjukkan status pemakainya, corak motif batik keraton disebut motif larangan. Hal ini disebabkan pada awalnya motif-motif tertendu dilarang dikenakan oleh masyarakat umum, kecuali oleh kerabat kraton. Dalam masyarakat kraton jawa, membatik dianggap sebagai kegiatan pengabdian kepada raja.

Beberapa motif kraton antara lain sebagai berikut :

a. Sawat
Sawat yaitu motif berbentuk sayap-sayap besar menggambarkan burung garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu yang melambangkan kekuasaan atau raja.

motif sawat

b. Parang rusak
Motif parang rusak melambangkan menangkal kebatilan, kekuatan, kecepatan, keperkasaan, pertumbuhan, dan kesucian.

motif parang rusak

c. Cemukiran
Motif cemukiran berbentuk motif lotus yang melambangkan kekuasaan. Motif ini sejajar lurus dan disusun secara diagonal yang melambangkan kesuburan.

motif cemukiran

d. Sembagen Huk
Motif sembagen huk yang berbentuk mirip burung phoenik yang melambangkan kelincahan, kemegahan, dan keperkasaan.

motif sembagen huk

e. Kawung
Motif kawung berbentuk motif flora seperti biji aren yang melambangkan manusia dan kesuburan alam.

motif kawung

f. Semen
Moti semen berbentuk motif gunung yang melambangkan pertumbuhan, kesuburan, sumber segala keberadaan, dan pusat kekuasaan.

motif semen

g. Alas-alasan
Motif alas-alasan memiliki bentuk motif binatang.

motif alas-alasan

h. Sidomukti – sidoluhur – sidoasih
Motif ini melambangkan kekasih keraton.

motif sidomukti

i. Truntum
Nama motif truntum berasal dari bahasa jawa yaitu tumaruntum yang memiliki arti  salim membimbing.
motif truntum

j. Pisan bali
Motif pisan bali melambangkan harapan, do’a, dan keselamatan

motif pisan bali

k. Madubranta
nama motif madubranta berasal dari bahasa jawa yaitu madu dan branta. Madu artinya manis sedangkan branta artinya cinta. motif madubranta melambangkan rasa cinta kasing dan sayang.


motif madubranta


Batik Keraton

motif batik kraton sawat

Batik kraton

Batik kraton adalah jenis batik yang dikembangkan dan digunakan di lingkungan keraton. Motif dan penggunaannya diatur dengan norma-norma kraton. Karena setiap corak menunjukkan status pemakainya, corak motif batik keraton disebut motif larangan. Hal ini disebabkan pada awalnya motif-motif tertendu dilarang dikenakan oleh masyarakat umum, kecuali oleh kerabat kraton. Dalam masyarakat kraton jawa, membatik dianggap sebagai kegiatan pengabdian kepada raja.

Beberapa motif kraton antara lain sebagai berikut :

a. Sawat
Sawat yaitu motif berbentuk sayap-sayap besar menggambarkan burung garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu yang melambangkan kekuasaan atau raja.

motif sawat

b. Parang rusak
Motif parang rusak melambangkan menangkal kebatilan, kekuatan, kecepatan, keperkasaan, pertumbuhan, dan kesucian.

motif parang rusak

c. Cemukiran
Motif cemukiran berbentuk motif lotus yang melambangkan kekuasaan. Motif ini sejajar lurus dan disusun secara diagonal yang melambangkan kesuburan.

motif cemukiran

d. Sembagen Huk
Motif sembagen huk yang berbentuk mirip burung phoenik yang melambangkan kelincahan, kemegahan, dan keperkasaan.

motif sembagen huk

e. Kawung
Motif kawung berbentuk motif flora seperti biji aren yang melambangkan manusia dan kesuburan alam.

motif kawung

f. Semen
Moti semen berbentuk motif gunung yang melambangkan pertumbuhan, kesuburan, sumber segala keberadaan, dan pusat kekuasaan.

motif semen

g. Alas-alasan
Motif alas-alasan memiliki bentuk motif binatang.

motif alas-alasan

h. Sidomukti – sidoluhur – sidoasih
Motif ini melambangkan kekasih keraton.

motif sidomukti

i. Truntum
Nama motif truntum berasal dari bahasa jawa yaitu tumaruntum yang memiliki arti  salim membimbing.
motif truntum

j. Pisan bali
Motif pisan bali melambangkan harapan, do’a, dan keselamatan

motif pisan bali

k. Madubranta
nama motif madubranta berasal dari bahasa jawa yaitu madu dan branta. Madu artinya manis sedangkan branta artinya cinta. motif madubranta melambangkan rasa cinta kasing dan sayang.


motif madubranta


Batik Keraton
Batik Kraton
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxXFEc7yXjRI23prOrGIlz7uCNaQAgirsymJqtPflYd7drtgIvCNfxmjtUNuxqi2fYeaxseJYPTL8m9SzZcpH8GCw0WaTREwxOeWrEzbu6fnY_kpZYcTZ5ct6QjHCzeMuVe2GzTrLZHKcK/s72-c/batik-keraton.jpg
View detail
Batik Pesisiran

Batik Pesisiran


Batik pesisiran

Batik pesisiran

Batik pesisiran  yaitu batik yang berkembang diluar keraton. Pertumbuhan pesisir jawa bagian timur dimulai sejak masa pra islam abad ke 15 M dan 16 M. Orientasi pengembangan seni batk pesisiran juga dipengaruhi oleh budaya keraton yang saat itu menjadi pusat pemerintahan.

Dalam sejarah batik pesisiran, seperti batik pekalongan, batik tegal, batik indramayu, dan batik ceribon penyebarannya ke seletan, seperti kerawang, ciamis, tasikmalaya dan garut. Hampir secara keseluruhan, pola batiknya mengambil pola hias pada keraton ceribon.

Pilihan warna yang mencolok pada batik pesisiran tampaknya dipengaruhi warna keramik pada masa dinasti Ming yang hanya diproduksi pada abad ke – 17 M sampai abad ke-18. Warna yang dominan selain warna biru dan putih juga berbagai warna.

Batik Pesisiran


Batik pesisiran

Batik pesisiran

Batik pesisiran  yaitu batik yang berkembang diluar keraton. Pertumbuhan pesisir jawa bagian timur dimulai sejak masa pra islam abad ke 15 M dan 16 M. Orientasi pengembangan seni batk pesisiran juga dipengaruhi oleh budaya keraton yang saat itu menjadi pusat pemerintahan.

Dalam sejarah batik pesisiran, seperti batik pekalongan, batik tegal, batik indramayu, dan batik ceribon penyebarannya ke seletan, seperti kerawang, ciamis, tasikmalaya dan garut. Hampir secara keseluruhan, pola batiknya mengambil pola hias pada keraton ceribon.

Pilihan warna yang mencolok pada batik pesisiran tampaknya dipengaruhi warna keramik pada masa dinasti Ming yang hanya diproduksi pada abad ke – 17 M sampai abad ke-18. Warna yang dominan selain warna biru dan putih juga berbagai warna.

Batik Pesisiran

Batik Pesisiran
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsfkY6vbjlLR_bwZZNmZYbT5DeG9WZfaY0PYyc_slXgNqw8RuRa9ZmIhJHMBrUXnWGXwYkuxMNWpFRbQrC6YU2mz45PJuQXYTzT9ZOH7L8n2HxdJSWmdzH6px0cIJO66qdo0nAixVPgc7H/s72-c/batik+pesisiran.jpg
View detail
Batik Tulis

Batik Tulis


Batik tulis

Batik tulis

Batik tulis yaitu batik yang dihasilkan dengan cara menggunakan canting tulis sebagai alat gambar. Caranya dengan melekatkan cairan lilin malam (wax) pada permukaan kain. Teknik pembuatan batik ini lebih rumit dan lebih lama waktu pengerjaannya. Hasilnya pun lebih bersifat individual. Artinya hasil akhir tergantung pada ketrampilan tukang pembatiknya. Semakin teliti dan halus pembuatannya maka hasilnya akan lebih halus pula.

Proses pembuatan batik tulis

Proses pembuatan batik tulis diperlukan persiapan secara matang agar memperoleh hasil yang bagus. Hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan sehelai kain mori putih yang sudah diberi warna dasar dengan warna muda.

2. Buatlah pola di atas kain dengan pensil. Bagi yang telah ahli, pola ini langsung dibuat dengan menggunakan canting dan malam. kegiatan ini biasa disebut mola atau membuat pola atau nyemplongi.

3. Wajan berisi malam disiapkan. Api kompor kecil saja untuk menghindari lidah apikompor yang menjilat lilin malam dalam wajan karena dapat terbakar. Biarkan sampai malam meleleh, cair dan berwarna tua sehingga didapatkan malam yang mencair dengan sempurna. Dengan begitu mmalam dapat mencair lancar pada cucuk canting.

4. Siapkan canting sesuai ukuran yang dibutuhkan. Cara memegang canting disesuaikan dengan bentuk canting yang memiliki ujung melekung dan besar. Hal ini berbeda  dengan pensil atau pena yang memiliki ujung lurus.

5. jika sudah siap ambillah malam dengan canting atau nyamplungan.

6. perhatikan ujung cucuk canting agar selalu dalam kondisi siap sebelum memulai membatik. Cucuk canting yang dalam keadaan siap tidak ada genangan malam berlebihan di ujung canting. Dengan begitu cucuk canting dalam keadaan lancar tidak tersumbat. Supaya lancar biasanya pembatik meniup cucuk canting. Jika dengan tiupan cucuk canting masih tersumbat maka diatasi dengan menusuk lubang cucuk canting dengan serat ijuk.

7. hati-hati ketika proses membatik dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari agar malam yang masih dalam keadan panas tidak mengenai telapak tangan.

Proses pewarnaan batik tulis

Langkah slanjutnya setelah pemalaman adalah pemberian warna pada batik. Dua cara pewarnaan batik dilakukan dengan teknik celup dan teknik colet atau coletan.

a. teknik celup
teknik celup adalah cara pewarnaan dengan mencelupkan seluruh kain mori ke dalam cairan warna. Seluruh bagian kain direndam sehingga seluruhnya terkena cairan warna.

b. teknik colet
teknik colet yaitu teknik pewarnaan pola-pola batik dengan dikuaskan pada setiap bidang pola seperti melukis. Dengan demikian, teknik ini dapat menghasilkan pewarnaan lebih detail dan berwarna-warni. Alat atau kuas yang digunakan disebut colet yangb terbuat dari belahan bambu yang salah satu ujungnya dibuat seperti kuas.

Proses Pelorodan

Pelorodan yaitu tahap melepaskan atau menghilangkan lilin malam pada proses membatik. Cara pelepasan lilin malam, antara lain sebagai berikut :

1. kerokan
kerokan yaitu pelepasan lilin malam dari permukaan kain batik dengan cara dikerok benda semacam pisau tumpul sampai bersih.

2. Lorod
Lorod yaitu pelepasan lilin malam dari permukaan kain batik dengan caraq direbus dengan air panas. Untuk mempermudah biasanya air rebusan (lorodan) diberi soda abu.

3. Bensin
Penghilangan lilin malam pada kain batik dapat dilakukan dengan membasahi menggunakan bensin.dengan melakukan hal tersebut, lilin malam akan meleleh dan lepas dari kain.

4. Setrika
Pelepasan lilin malam dapat dilakukan dengan dipanaskan menggunakan setrika dengan pemanasan tersebut, lilin malam akan meleleh.


Batik Tulis


Batik tulis

Batik tulis

Batik tulis yaitu batik yang dihasilkan dengan cara menggunakan canting tulis sebagai alat gambar. Caranya dengan melekatkan cairan lilin malam (wax) pada permukaan kain. Teknik pembuatan batik ini lebih rumit dan lebih lama waktu pengerjaannya. Hasilnya pun lebih bersifat individual. Artinya hasil akhir tergantung pada ketrampilan tukang pembatiknya. Semakin teliti dan halus pembuatannya maka hasilnya akan lebih halus pula.

Proses pembuatan batik tulis

Proses pembuatan batik tulis diperlukan persiapan secara matang agar memperoleh hasil yang bagus. Hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan sehelai kain mori putih yang sudah diberi warna dasar dengan warna muda.

2. Buatlah pola di atas kain dengan pensil. Bagi yang telah ahli, pola ini langsung dibuat dengan menggunakan canting dan malam. kegiatan ini biasa disebut mola atau membuat pola atau nyemplongi.

3. Wajan berisi malam disiapkan. Api kompor kecil saja untuk menghindari lidah apikompor yang menjilat lilin malam dalam wajan karena dapat terbakar. Biarkan sampai malam meleleh, cair dan berwarna tua sehingga didapatkan malam yang mencair dengan sempurna. Dengan begitu mmalam dapat mencair lancar pada cucuk canting.

4. Siapkan canting sesuai ukuran yang dibutuhkan. Cara memegang canting disesuaikan dengan bentuk canting yang memiliki ujung melekung dan besar. Hal ini berbeda  dengan pensil atau pena yang memiliki ujung lurus.

5. jika sudah siap ambillah malam dengan canting atau nyamplungan.

6. perhatikan ujung cucuk canting agar selalu dalam kondisi siap sebelum memulai membatik. Cucuk canting yang dalam keadaan siap tidak ada genangan malam berlebihan di ujung canting. Dengan begitu cucuk canting dalam keadaan lancar tidak tersumbat. Supaya lancar biasanya pembatik meniup cucuk canting. Jika dengan tiupan cucuk canting masih tersumbat maka diatasi dengan menusuk lubang cucuk canting dengan serat ijuk.

7. hati-hati ketika proses membatik dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari agar malam yang masih dalam keadan panas tidak mengenai telapak tangan.

Proses pewarnaan batik tulis

Langkah slanjutnya setelah pemalaman adalah pemberian warna pada batik. Dua cara pewarnaan batik dilakukan dengan teknik celup dan teknik colet atau coletan.

a. teknik celup
teknik celup adalah cara pewarnaan dengan mencelupkan seluruh kain mori ke dalam cairan warna. Seluruh bagian kain direndam sehingga seluruhnya terkena cairan warna.

b. teknik colet
teknik colet yaitu teknik pewarnaan pola-pola batik dengan dikuaskan pada setiap bidang pola seperti melukis. Dengan demikian, teknik ini dapat menghasilkan pewarnaan lebih detail dan berwarna-warni. Alat atau kuas yang digunakan disebut colet yangb terbuat dari belahan bambu yang salah satu ujungnya dibuat seperti kuas.

Proses Pelorodan

Pelorodan yaitu tahap melepaskan atau menghilangkan lilin malam pada proses membatik. Cara pelepasan lilin malam, antara lain sebagai berikut :

1. kerokan
kerokan yaitu pelepasan lilin malam dari permukaan kain batik dengan cara dikerok benda semacam pisau tumpul sampai bersih.

2. Lorod
Lorod yaitu pelepasan lilin malam dari permukaan kain batik dengan caraq direbus dengan air panas. Untuk mempermudah biasanya air rebusan (lorodan) diberi soda abu.

3. Bensin
Penghilangan lilin malam pada kain batik dapat dilakukan dengan membasahi menggunakan bensin.dengan melakukan hal tersebut, lilin malam akan meleleh dan lepas dari kain.

4. Setrika
Pelepasan lilin malam dapat dilakukan dengan dipanaskan menggunakan setrika dengan pemanasan tersebut, lilin malam akan meleleh.


Batik Tulis

Batik Tulis
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ3lNCx6bzKptrOK7kkHx5qP0i5aVTMVkWzRDpXUrbUpIC4fZI6z49bENFgyukSVtHyRPy5PqARzap4MqAay_yuImQSfkke0ywTxQnRcEgenJ_ZBUPc6gsWcx63s5H0tbdjTSGAAJsjuoz/s72-c/Batik_Tulis.jpg
View detail
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rojobatik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger